KEMISKINAN DI INDONESIA
Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Agar kemiskinan di Indonesia dapat menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini.
Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini
berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak
adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah
kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.
Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara
subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah
mapan.
Dari berbagai sudut pandang tentang
pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk/jenis kemiskinan dapat
dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu:
- Kemiskinan Absolut
- Kemiskinan Relatif
- Kemiskinan Kultural
Kemiskinan ini
berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau
berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain
yang membantunya.mereka merasa miskin karena menganggap bahwa mereka miskin
karena turunan, atau karena dulu orang tuanya atau nenek moyangnya juga miskin,
sehingga usahanya untuk maju menjadi kurang.
Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.
Pemecahan masalah kemiskinan
memerlukan langkah-langkah dan program yang dirancang secara khusus dan terpadu
oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan
masyarakat. dengan 3 masalah utama kemiskinan di Indonesia, yaitu: terbatasnya
kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan,
serta terbatasnya dan rendahnya mutu layanan pendidikan.
- Terbatasnya Kecukupan dan Mutu Pangan
Hal ini berkaitan dengan rendahnya
daya beli, ketersediaan pangan yang tidak merata, dan kurangnya dukungan
pemerintah bagi petani untuk memproduksi beras sedangkan masyarakat Indonesia
sangat tergantung pada beras. Permasalahan kecukupan pangan antara lain terlihat
dari rendahnya asupan kalori penduduk miskin dan buruknya status gizi bayi,
anak balita, dan ibu.
- Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Kesehatan
Hal ini mengakibatkan rendahnya daya
tahan dan kesehatan masyarakat miskin untuk bekerja dan mencari nafkah,
terbatasnya kemampuan anak dari keluarga untuk tumbuh kembang, dan rendahnya
kesehatan para ibu. Salah satu indikator dari terbatasnya akses layanan
kesehatan adalah angka kematian bayi. Data Susenas (Survai Sosial Ekonomi
Nasional) menunjukan bahwa angka kematian bayi pada kelompok pengeluaran
terendah masih di atas 50 per 1.000 kelahiran hidup.
- Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Pendidikan
Hal ini disebabkan oleh tingginya
biaya pendidikan, terbatasnya kesediaan sarana pendidikan, terbatasnya jumlah
guru bermutu di daerah, dan terbatasnya jumlah sekolah yang layak untuk proses
belajar-mengajar. Pendidikan formal belum dapat menjangkau secara merata
seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadi perbedaan antara penduduk kaya dan
penduduk miskin dalam masalah pendidikan.
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi,
yaitu:
- Kemiskinan alamiah
Kemiskinan
alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi
yang rendah, bencana alam,dan karena seseorang atau suatu masyarakat tak mau
berusaha dengan kerja keras.
- Kemiskinan buatan
Kemiskinan ini
terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota
masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain
yang tersedia hingga mereka tetap miskin.
Bila kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan
dengan masalah mutu pangan, kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan
beberapa faktor penyebab kemiskinan antara lain:
1.
Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak
misalnya puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani.
2.
Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani
dan mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak dikarenakan
biaya yang tinggi
3.
Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena mereka
kurang mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memliki pendidikan tinggi dan
kesehatan yang baik.
4.
Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakat miskin
dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak.
5.
Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk
menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. Hal ini menyebabkan
terjadi perbedaan masalah kesehatan, mutu pangan dan pendidikan antara wilayah
perkotaan dengan wilayah yang tertinggal jauh dari perkotaan.
Untuk
menghilangkan atau mengurangi kemiskinan di tanah air diperlukan suatu strategi
dan bentuk intervensi yang tepat. Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan
intervensi-intervensi pemerintah yang sesuai dengan sasaran atau tujuan yang
bila di bagi menurut waktu yaitu :
- Intervensi jangka pendek, terutama pembangunan sektor pertanian dan ekonomi pedesaan
Kerjasama regional, APBN dan
administrasi, Desentralisasi, Pendidikan dan
Kesehatan Penyediaan air bersih
dan Pembangunan perkotaan
Daftar Pustaka :
http://www.academia.edu/8249216/Kemiskinan_di_Indonesia_dan_upaya_pengentasannya_oleh_pemerintah
http://pajarpamuji.blogspot.com/2013/11/makalah-kemiskinan-di-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar